TEKS EKSPLANASI: TERJADINYA GUNUNG BERAPI

Tugas Bahasa Indonesia
Teks Eksplanasi Terjadinya Gunung Meletus

Kelas : XI IPA 9
Nama anggota :   - Ekarina Haryanto - Saniyyah Fitriana
- Ilham Guntur Prakarsa - Savira Aulia Pratiwiningtyas
- Luthfia Noor Kamilla - Savira Aulia Zahra
- Salsabila Putri Fathia

Pernyataan Umum
Gunung merupakan salah satu dari banyak sumber daya alam yang ada di bumi. Gunung berapi atau gunung api secara umum adalah istilah yang dapat didefinisikan sebagai suatu sistem saluran fluida panas (batuan dalam wujud cair atau lava) yang memanjang dari kedalaman sekitar 10 km di bawah permukaan bumi sampai ke permukaan bumi, termasuk endapan hasil akumulasi material yang dikeluarkan pada saat meletus. Gunung memiliki permukaan yang menonjol di atas permukaan bumi. Pada bagian tonjolan gunung tersebut terdapat saluran lurus berbentuk garis vertikal semacam pipa alami. Pipa ini menjadi penghubung antara perut bumi dengan kerak bumi atau permukaan bumi. Perut bumi berisi banyak jenis cairan panas, seperti batuan cair dan juga magma. Suatu waktu magma dan material-material yang berada di dalam perut bumi akan mengalami permasalahan dan terdorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi. Gunung meletus merupakan kejadian yang sering terjadi di Indonesia. Beberapa gunung api terkenal karena letusannya, misalnya Krakatau, yang letusannya berdampak secara global pada tahun 1883, letusan supervulkan Danau Toba yang diperkirakan terjadi 74.000 tahun lalu yang menyebabkan terjadinya musim dingin di dunia selama enam tahun, dan Gunung Tambora dengan letusan paling hebat yang pernah tercatat dalam sejarah pada tahun 1815. Gunung berapi di Indonesia merupakan bagian dari cincin api pasifik (Ring of Fire). Indonesia memiliki 127 gunung berapi aktif dengan kurang lebih 5 juta penduduk yang berdiam di sekitarnya.
Tahapan Penjelas/Sebab Akibat
Bumi terdiri dari inti bumi yang panas beserta bebatuan dan tanah, karena tertutupi oleh batuan dan tanah, maka pada permukaan tidak terasa panas. Kemudian, panas dari inti bumi ini akan tersalurkan pada tanah dan bebatuan, sehingga bagian dalam bumi akan bergejolak karena panas. Panas yang dihasilkan oleh inti bumi ini akan terus membakar bagian bebatuan dan tanah yang melindungi permukaan bumi dan menghasilkan magma. Magma adalah cairan pijar yang terdapat di dalam lapisan bumi dengan suhu yang sangat tinggi, yakni diperkirakan lebih dari 1.000 °C. Saat bebatuan di dalam perut bumi meleleh, dihasilkanlah gas yang bercampur dengan magma. Sebagian magma terbentuk di kedalaman 60 km hingga 160 km di dalam permukaan bumi. Sedangkan bagian lainnya terbentuk di kedalaman 24 km hingga kedalaman 48 km. Namun, mantel yang melindungi bumi tersebut tidak sanggup untuk menahan magma inti bumi terlalu lama. Hal ini mengakibatkan endapan magma dari inti bumi tersebut naik.
Apabila magma ini sudah tidak kuat untuk ditahan, maka akan tersembur keluar bersamaan dengan bebatuan dan asap letusan dari gunung tersebut. Magma yang tersembur keluar itu akan menghasilkan lava. Suhu lava yang dikeluarkan ini bisa mencapai 700-1.200 °C. Lava yang disemburkan oleh gunung tersebut dapat mencapai jarak yang cukup jauh, yaitu sekitar 40 km. Dalam jarak tersebut, lava yang bergerak masih berada dalam suhu yang cukup panas. Apabila melewati jarak 40 km, lava berangsur mulai menjadi dingin. Lava ini dinamakan dengan lahar. Lava ini juga mengandung asap. Asap ini mengandung sulfur dioksida yang dapat menjangkau area yang cukup jauh. Zat ini dapat menbuat terjadinya suatu hujan asam di daerah sekitar asap tersebut. Selain itu, asap hasil letusan ini dapat mengakibatkan sesak napas bagi makhluk hidup. Dalam beberapa letusan gunung berapi yang terjadi, awan yang bergumpalan akan naik ke atas gunung, sungai lava akan mengalir di setiap sisi gunung tersebut. Pada letusan lain, abu merah yang panas dan bara api menyembur keluar dari puncak gunung dan bongkahan besar bebatuan akan terlempar tinggi ke udara. Sebagian kecil letusan memiliki kekuatan yang sangat luar biasa sehingga bisa memecah belah gunung.


Dampak negatif dari letusan gunung berapi di antaranya adalah asap dan debu yang banyak keluar saat sebelum ataupun sesudah letusan dapat menyebabkan ISPA bagi masyarakat yang tinggal di dekat lokasi bencana. Dengan meletusnya gunung berapi, maka otomatis segala aktivitas penduduk menjadi lumpuh sehingga ekonomi tidak berjalan dengan semestinya. Lava dan lahar akan merusak semua yang dilaluinya seperti hutan, sungai, lahan pertanian, maupun pemukiman penduduk, karena lahar merusak hutan sekitar maka akan mempengaruhi ekosistem hayati wilayah tersebut. Terjadinya pencemaran udara karena saat terjadi letusan, gunung berapi mengeluarkan debu dan gas-gas beracun yang mengandung Sulfur dioksida, Hidrogen sulfida, Nitrogen dioksida. Selain itu, letusan gunung berapi dapat menganggu pariwisata yang terdapat pada titik tertentu yang mana sebelum terjadinya bencana menjadi tujuan destinasi wisata. Dengan letusan gunung berapi, beberapa lokasi wisata ditutup sehingga menghambat laju ekonomi.
Sedangkan dampak positif saat terjadi letusan adalah banyaknya batu dengan berbagai macam ukuran yang dimuntahkan gunung yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar sebagai bahan bangunan. Besarnya volume material vulkanik selama letusan berlangsung ternyata membawa berkah tersendiri bagi masyarakat sekitar karena memiliki profesi baru yakni sebagai penambang pasir. Tanah-tanah sekitar gunung yang terkena material letusan akan semakin subur, tentu saja hal ini sangat menguntungkan para petani dimana mereka tidak perlu mengeluarkan biaya lagi untuk membeli pupuk. Setelah gunung meletus, biasanya muncul mata air makdani yaitu mata air yang kaya dengan kandungan mineral. Selain itu muncul pula sumber air panas/geyser baru. Hal ini tentu saja dapat dimanfaatkan masyarakat untuk kesehatan kulit. Pada wilayah yang sering terjadi letusan gunung berapi sangat potensial untuk dijadikan pembangkit listrik tenaga panas bumi yang tentu saja bernilai ekonomis.



Interpretasi
Gunung meletus salah satu bencana alam tanpa campur tangan manusia sedikitpun. Maka dari itu, yang bisa dilakukan adalah hanya mengurangi resiko korban jiwa dengan cara mengenali daerah setempat yang aman untuk mengungsi, mempersiapkan tempat untuk mengungsi, mempersiapkan kebutuhan-kebutuhan dasar jika terjadi letusan gunung berapi, menjauh dari daerah yang rawan bencana seperti lembah, lereng gunung, dan daerah yang dialiri oleh lahar, berlindung saat berada di tempat terbuka, lindungi diri dari abu hasil letusan dan awan panas, kenakan pakaian yang bisa melindungi tubuh, pakai masker atau kain untuk menutupi mulut dan hidung agar debu tidak terhirup, saat awan panas turun usahakan untuk menutup wajah dengan kedua belah tangan. Setelah terjadi letusan gunung berapi, jauhi wilayah yang terkena hujan abu, bersihkan atap dari timbunan abu, karena timbunan abu yang berat bisa merusak dan meruntuhkan atap bangunan, dan hindari mengendarai mobil di daerah yang terkena hujan abu, sebab bisa merusak mesin. Demikian cara untuk mengurangi korban jiwa saat terjadi letusan gunung berapi.





http://www.fulvom.com/2015/02/teks-eksplanasi-proses-terjadinya.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_berapi
https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_gunung_berapi_di_Indonesia
https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/gunung/penyebab-gunung-meletus
https://youtu.be/gSqTKKl-Vn4
https://www.dw.com/id/inilah-penyebab-letusan-gunung-api/av-37429788
https://keepsoh.com/pengertian-gunung-meletus/
http://falah-kharisma.blogspot.com/2015/08/pencegahan-dan-penanggulangan-gunung.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Letusan_gunung
https://ilmugeografi.com/bencana-alam/gunung-meletus


Comments